Minggu, 11 Desember 2016

TurBung 4: Antara Tawadhu' dan Tawaduk



Antara Tawadhu’ dan Tawaduk

Hasil gambar untuk Barzanji”وَكَانَ ﷺ شَدِيْدَ الْحَيَاءِ وَالتَّوَاضُّعِ, يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيَرْقَعُ ثَوْبَهُ وَيَحْلُبُ شَاتَهُ وَيَسِيْرُ فِيْ خِدْمَةِ اَهْلِهٖ بِسِيْرَةٍ سَرِيَّهْ“البرزنجي
D
ikarenakan rendah hati cakupannya horizontal, maka yang dibahas mungkin terkesan manusia saja. Kredo masyarakat socmed, “Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” jangan sampai terjadi pada kita. Lebih-lebih dengan hubungan yang paling dekat dengan kita. Yang paling dekat kita, siapa lagi kalau bukan Tuhan? Tuhan itu lebih dekat ketimbang urat nadi brow-sist. Sayangnya, Indonesian netizen terlanjur mengaitkan “Da, aku mah apa atuh?” dengan konflik percintaan baik dalam bentuk mention BBM, WhatsApp, LINE, update status di Facebook, Twitter, dan Path, maupun dalam bentuk upload foto dan video di Instagram dan YouTube. Misal kalimat, “Da, aku mah apa atuh? Hanya seperti bola yang selalu dipermainkan”. Remaja atau ababil (Anak BAru laBIL) dan generasi alay pasti langsung mengaitkannya dengan hati seseorang yang selalu dipermainkan kekasihnya yang playboy/playgirl. Seperti yang terdapat pada kedua lirik lagu yang telah disungging, eh disinggung sebelumnya.
Hasil gambar untuk H. BolotDominan masyarakat Indonesia boleh jadi lebih sering mendengar kata tawadhu’ ketimbang rendah hati. Hanya saja ada hal sepele yang perlu diperhatikan, yakni masalah teknis transliterasi (pengalihan satu tulisan bahasa ke tulisan bahasa lain). Coba deh perhatiin; sering kita temui kata تَوَاضُع ditransliterasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tawaduk. “What?? Waduk?!” tuh kan, orang yang kena sindrom penyakit nular ‘H. Bolot’ langsung nyolot.
Disitu saya kadang merasa sedih. Kan gak enak. Gak enaknya kalau udah kebiasaan nulis tawaduk, kesannya tuh gimanaa gitu. Yuk, kita gerakkan menulis tawadhu’ bukan tawaduk dari sekarang! Biar orang-orang enak baca ‘n dengernya. Setuju?? Saya anggap Anda setuju heuheu. Ok sip (y)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar